Al-Quran adalah kitab suci umat Islam yang merupakan firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan malaikat Jibril. Al-Quran adalah sumber petunjuk, rahmat, dan kebenaran bagi seluruh manusia. Oleh karena itu, kita sebagai umat Islam wajib membaca, mempelajari, dan mengamalkan isi Al-Quran dengan penuh penghormatan dan kesungguhan.

Membaca Al-Quran bukanlah sekadar aktivitas rutin yang dilakukan tanpa adab dan etika. Membaca Al-Quran adalah ibadah yang memiliki nilai dan pahala yang besar di sisi Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa membaca Al-Quran dengan mahir, maka ia akan bersama para malaikat yang mulia dan taat. Dan barangsiapa membaca Al-Quran dengan terbata-bata karena sulit, maka ia mendapatkan dua pahala.” (HR. Muslim)

Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda:

“Bacalah Al-Quran, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi orang-orang yang membacanya.” (HR. Muslim)

Untuk mendapatkan manfaat dan keutamaan dari membaca Al-Quran, kita harus mengetahui dan menjalankan etika dan adab yang sesuai dengan tuntunan syariat. Berikut adalah beberapa etika dan adab membaca Al-Quran yang perlu kita ketahui dan praktikkan:

1. Berniat ikhlas karena Allah SWT. Membaca Al-Quran adalah ibadah yang harus dilakukan dengan niat yang murni karena Allah SWT, bukan karena riya, pamer, atau tujuan duniawi lainnya. Niat yang ikhlas akan membuat kita lebih khusyuk, fokus, dan menghayati makna Al-Quran. Nabi SAW bersabda:

“Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Bersuci badan dan hati. Sebelum membaca Al-Quran, kita harus membersihkan diri dari najis dan hadas dengan berwudhu atau mandi besar jika diperlukan. Hal ini menunjukkan penghormatan kita terhadap kitab Allah SWT yang suci dan mulia. Selain itu, kita juga harus membersihkan hati dari sifat-sifat buruk seperti sombong, dengki, iri, marah, benci, dan lain-lain. Kita harus membaca Al-Quran dengan hati yang tunduk, takut, dan harap kepada Allah SWT.

3. Menghadap kiblat dan duduk dengan sopan. Salah satu etika membaca Al-Quran adalah menghadap kiblat ketika membacanya. Hal ini bukanlah kewajiban, tetapi merupakan sunnah yang baik untuk dilakukan. Menghadap kiblat menunjukkan rasa hormat kita kepada Allah SWT yang bersemayam di arah kiblat tersebut. Selain itu, kita juga harus duduk dengan sopan saat membaca Al-Quran, tidak bersandar atau berbaring, tidak mengangkat kaki atau meletakkannya di atas meja atau kursi.

4. Membaca dengan tartil dan indah. Tartil artinya membaca dengan pelan-pelan, jelas, dan benar sesuai dengan tajwidnya. Membaca dengan tartil akan membuat kita lebih mudah memahami makna dan hikmah dari ayat-ayat Al-Quran. Selain itu, kita juga harus berusaha untuk memperindah suara kita saat membaca Al-Quran. Rasulullah SAW bersabda:

“Perindahlah Al-Quran dengan suara-suara kalian.” (HR. Ahmad)

Beliau juga bersabda:

“Barangsiapa tidak memperindah suaranya dengan Al-Quran maka ia bukan termasuk golongan kami.” (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Membaca di tempat yang tenang dan tidak mengganggu orang lain. Membaca Al-Quran sebaiknya dilakukan di tempat yang tenang dan tidak bising, agar kita bisa lebih konsentrasi dan tidak terganggu oleh suara-suara lain. Jika kita membaca Al-Quran di tempat umum, kita harus memperhatikan volume suara kita agar tidak mengganggu orang lain yang sedang beribadah atau melakukan aktivitas lainnya. Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang membaca Al-Quran dengan suara keras maka ia seperti orang yang bersedekah dengan terang-terangan. Dan barangsiapa yang membaca Al-Quran dengan suara pelan maka ia seperti orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi.” (HR. Ahmad)

6. Membaca dengan tadabbur dan tafakkur. Tadabbur artinya merenungkan dan menghayati makna dari ayat-ayat Al-Quran. Tafakkur artinya berpikir dan mengambil pelajaran dari ayat-ayat Al-Quran. Membaca Al-Quran dengan tadabbur dan tafakkur akan membuat kita lebih mengerti dan mengamalkan ajaran-ajaran Allah SWT yang terkandung di dalamnya. Allah SWT berfirman:

“Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 2)

7. Membaca dengan takut dan harap. Membaca Al-Quran harus disertai dengan perasaan takut dan harap kepada Allah SWT. Takut artinya khawatir akan azab dan murka Allah SWT jika kita melanggar perintah-Nya atau meninggalkan larangan-Nya. Harap artinya berharap akan rahmat dan ridha Allah SWT jika kita taat dan patuh kepada-Nya. Perasaan takut dan harap akan membuat kita lebih berhati-hati dalam berucap dan berbuat, serta lebih bersemangat dalam beribadah dan beramal.

8. Membaca dengan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Membaca Al-Quran harus sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, baik dalam hal cara, waktu, tempat, jumlah, maupun urutan bacaannya. Rasulullah SAW adalah teladan terbaik bagi kita dalam segala hal, termasuk dalam membaca Al-Quran. Beliau membaca Al-Quran dengan penuh kecintaan, kesungguhan, dan keindahan. Beliau juga membaca Al-Quran pada waktu-waktu yang utama, seperti sebelum shalat subuh, setelah shalat maghrib, pada malam hari, pada bulan Ramadhan, dan lain-lain.

Demikianlah beberapa etika dan adab membaca Al-Quran yang perlu kita ketahui dan praktikkan. Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa membaca, mempelajari, dan mengamalkan Al-Quran dengan baik dan benar. Aamiin.

Share:
0
Total Santri
0
Guru Pengajar
0
Cabang
0
Program Belajar
Like us!
Follow us!
Watch us!